Facebook Pixel

Blog

Kenali dan Kembangkan Kecerdasan Anak Logika Matematika

kecerdasan-anak
Coding Anak

Kenali dan Kembangkan Kecerdasan Anak Logika Matematika

Setiap anak terlahir cerdas. Mereka hanya memiliki kecerdasan yang berbeda. Seorang psikolog asal Amerika menggolongkan kecerdasan ini menjadi 8 jenis. Setiap anak memiliki 8 intelegensi ini namun cenderung kuat di beberapa area saja. Kedelapan kecerdasan anak terdiri dari kecerdasan logika matematika, spasial, kinestetik, musikal, interpersonal, intrapersonal, linguistik dan naturalis.

Setiap kecerdasan ini memiliki karakteristik dan cara mengembangkannya sendiri. Jadi kami di iBiG Academy belajar mengenali setiap murid kami. Setelah itu kami membantu pertumbuhan kecerdasan anak dengan efektif. Kami akan kupas satu per satu tentang inteligensi beberapa hari ke depan. Dan kami memulainya dengan intelgensi logika matematika.

Kecerdasan logika matematika sangat mudah dikembangkan dengan mengikutkan anak-anak di kursus coding anak di iBiG Academy. Pelajaran kami bersifat konseptual dan juga logika saat belajar bahasa programming yang akan dipelajari anak-anak. Tetapi sebelum mengembangkan, mari kita cari tahu karakteristik mereka.

 

Ciri-ciri anak kecerdasan logika matematis

Tidak ada anak yang senang berpikir seperti anak-anak logika. Mereka selalu senang belajar. Dan mereka juga suka bertanya baik ke diri mereka sendiri ataupun orang lain. Mereka selalu berkeinginan mendapatkan jawaban yang masuk akal apalagi terbukti. Makanya ilmu-ilmu eksakta sangat digemari oleh mereka.

Sesuai dengan jenis kecerdasannya, anak-anak ini lebih menggunakan otak kanan (logika) dibanding otak kiri (perasaan) mereka. Kita gak pernah melihat mereka bosan bertanya “kenapa ini bisa terjadi?” dan sebagainya. Fakta dan kebenaran sangat penting bagi mereka. Mereka membenci asumsi. Karena keinginan pencarian fakta itu penting, rasa adil mereka juga kuat kalau melihat yang tidak benar.

Karakter-karakter anak-anak logika matematis yang kami ketahui adalah sebagai berikut:

  1. Mereka senang diskusi. Mereka selalu mencari kesempatan untuk duduk dan bertukar pikiran.
  2. Mereka memiliki rasa penasaran yang tinggi. Mereka suka bertanya dan menggali informasi dari anggota keluarga sampai ke teman-teman sebayanya.
  3. Mereka memiliki kebutuhan untuk memahami suatu kondisi.
  4. Mereka menjadi stres kalau mereka merasa tidak ketahui semua detil yang mereka perlu tahu
  5. Bila mereka mendengarkan teori baru dan mereka merasa tidak masuk akal, anak-anak ini akan mempertanyakan. Anak-anak ini mencari celah dari teori hingga mereka mendapatkan jawaban yang mereka butuhkan.
  6. Logika berpikir anak-anak ini suka ditantang terus menerus. Mereka juga perlu dilibatkan dengan berbagai tugas agar mereka mendapatkan pengalaman dan informasi baru.
  7. Mereka menyukai analisa, prediksi, penemuan dan ilmu eksakta
  8. Matematika adalah kekuatan mereka. Sekalipun mereka juga perlu kombinasikan kecerdasan lingusitik dan spasial dalam pemahaman masalah yang berupa cerita atau geometri
  9. Mereka sangat pemilih dalam buku bacaan. Kecuali kami memberikan cerita-cerita detektif, misteri atau buku-buku yang membuat mereka kudu berpikir. Mereka akan lebih senang membacanya.
  10. Mereka suka frustasi ketika mereka menyadari hidup ini tidak hitam putih seperti yang mereka pikirkan.

Bagi tim pengajar maupun orang tua yang tidak kuat di intelegensi logika, kita seperti mendapatkan tantangan yang besar. Kita sering kurang memahami alasan anak ini tidak pernah capek bertanya. Kadang kala kita memiliki kenginan untuk memberikan jawaban asal atau tidak menjawab sama sekali.

Namun tindakan tersebut tidak tepat. Tanpa bimbingan, anak-anak logika bisa mengarahkan rasa ingin tahunya untuk hal-hal yang kurang pantas. Kadang ada jawaban yang lebih baik diberikan oleh orang yang lebih dewasa dibanding teman-teman sebaya atau internet.

Selain itu, anak-anak ini perlu sering ditantang logika berpikirnya agar dia memiliki perspektif yang luas terhadap suatau masalah. Mereka cenderung sombong dan puas ketika mereka mendapatkan solusi atas masalah mereka. Mereka mulai memandang remeh orang-orang yang belum atau mendapatkan solusi yang berbeda. Padahal solusi atas masalah mereka bisa lebih dari satu. Makanya guru di iBiG Academy selalu memberikan tantangan di setiap pelajaran yang dibagikan.

Mereka yang kuat di logika ini suka cemas kalau belum mendapatkan jawaban secepat yang mereka inginkan. Ada kalanya kita memberikan jawaban. Ketika mereka sudah semakin bertambah usia, kita perlu mengarahkan mereka menemukan jawabannya sendiri. Beberapa jawaban bisa didapat ketika mereka mulai mengerjakan tugas seperti istilah Learning By Doing.

Dalam lingkungan sosial, anak logis juga kesulitan untuk memahami lelucon dan terlibat dalam pembicaran sederhana. Ketika mereka bertemu dengan orang baru, mereka cenderung analisa terlebih dahulu.

 

Cara mengembangkan anak-anak yang pintar logika matematika

Beberapa cara sederhana agar terlibat dan terapkan dalam pertumbuhan anak-anak dengan inteligensia ini adalah:

  1. Ajaklah anak diskusi. Kita meluangkan waktu untuk menjawab pertanyaan dari mereka. Mereka bisa mencari tahu jawabannya terlebih dahulu dan diskusikan hasil pencariannya. Anak-anak itu cenderung penasaran, jadi jangan mematikan keinginan belajar dengan mengganggp pertanyaannya tidak penting.
  2. Tidak perlu takut untuk menjawab pertanyaan anak-anak. Kita tidak memiliki semua jawaban untuk segala pertanyaan mereka. Seringkali kita perlu mencari tahu jawabannya terlebih dahulu. Jangan ragu-ragu untuk meminta anak untuk kembali bertanya di lain waktu.
  3. Izinkan anak berpikir kreatif. Anak-anak bisa memberikan jawaban yang sangat kreatif dan di luar pemikiran kita. Kita perlu mencari tahu cara si kecil mendapatkan konklusi dari informasi yang mereka dapatkan. Jawaban yang berbeda dengan kita bukan berarti jawaban yang salah. Bila kurang tepat, kita bisa mengarahkannya dengan mengajukan pertanyaan. Jangan kita menegur atau menghina jawabannya.
  4. Berikan dia tugas atau masalah untuk diselesaikan. Si kecil yang senang berpikir ini perlu diberikan sebuah tugas atau masalah untuk dipikirkan. Setelah itu, kita bisa meminta dia jabarkan dan mempraktekkan solusi yang dia pikirkan.
  5. Evaluasi kemampuan mereka untuk memahami. Kita perlu senantiasa evaluasi kemampuan anak dalam memahami informasi yang diterima. Anak-anak ini senang belajar, cuman kita perlu mempertimbangkan materi yang dibagikan.
  6. Memberikan dia teman belajar bersama. Seorang teman tidak hanya meningkatkan kemampuan sosial si kecil. Namun persahabatan akan meningkatkan toleransi, kemampuan bekerjasama dan memperluas perspektif dia dalam memecahkan masalah.

 

Apakah anak Anda memiliki kecerdasan anak logika matematika? Kalau iya, mari kita bersama-sama kembangkan kemampuan logika berpikir dia lewat belajar coding di iBiG Academy.

Comment (1)

  1. […] di iBiG Academy dengan kecerdasan logika sangat tertarik memberikan pertanyaan. Maka anak-anak yang memiliki kecerdasan linguistik senang […]

Leave your thought here

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Select the fields to be shown. Others will be hidden. Drag and drop to rearrange the order.
  • Image
  • SKU
  • Rating
  • Price
  • Stock
  • Availability
  • Add to cart
  • Description
  • Content
  • Weight
  • Dimensions
  • Additional information
  • Attributes
  • Custom attributes
  • Custom fields
Click outside to hide the comparison bar
Compare