Ini Dia Cara Mengasah Logika Anak Paling Jitu
25/07/2019 2019-07-25 17:16Ini Dia Cara Mengasah Logika Anak Paling Jitu
Ini Dia Cara Mengasah Logika Anak Paling Jitu
Pernahkah Anda menonton adegan sangat konyol di tv sampai tidak habis pikir kok bisa karakter tv berpikir demikian? Kebanyakan adegan mengocok perut umumnya memang berlebihan. Tapi, contoh tak masuk akal di tv adalah pengingat betapa pentingnya penerapan cara mengasah logika anak.
Bagi beberapa orang, berpikir logika terjadi begitu saja. Namun tidak semua orang demikian. Karenanya mengajarkan logika kemudian mengolahnya supaya kian tajam sangatlah penting.
Pentingnya Mengasah Logika Anak
- Logika dan pola pikir kritis berjalan berdampingan
Ketika seorang anak tumbuh dan menghadapi masalah di dunia, mereka akan lebih siap menyelesaikannya bila memiliki pola pikir kritis dan kemampuan penyelesaian masalah. Anak nantinya akan mampu berpikir diluar kebiasaan. Kita harus mengajarkan anak untuk berpikir untuk diri mereka dan tidak selalu menerima mentah-mentah apapun yang dikatakan orang.
DIbanding menghadapi tugas yang sulit, lantas langsung mencari bala bantuan atau beranggapan seseorang akan melakukannya untuk mereka, mereka seharusnya siap dan berkenan menyelesaikan masalah sendiri.
- Olahraga yang bagus untuk otak
Logika tidak hanya menyediakan modal yang cocok untuk berfungsi dalam hidup, namun juga mempelajari bagaimana penerapan logika nalar melalui puzzle dan permainan asah otak bisa menstimulasi otak, sekaligus memori dan konsentrasi.
Tipe pelatihan yang berbasis puzzle memang baik untuk mengasah koneksi otak dan terbiasa dengan fokus konsentrasi pada satu masalah. Sebagai contoh, Kelas coding anak iBiG memanfaatkan metode permainan meningkatkan logika berbasis puzzle. Berhubung namanya kelas koding, selain anak jadi tahu ilmu programming, kemampuan logikanya juga terus meningkat. - Membantu Anak di kelas Matematika
Puzzle memang menyenangkan dan metode terbaik dalam menghabiskan waktu. Tapi, bukan hanya itu saja. Memiliki logika bagus berarti kemungkinan menjadi ahli matematika yang sukses jauh lebih besar.
Matematika adalah masalah logika, tidak ada yang bisa membantah hal ini. Dan ya, beberapa anak memiliki ingatan yang kuat sejak dini dan bisa saja tidak menemui kesulitan dengan matematika untuk beberapa waktu. Namun, pada suatu titik anak tidak lagi bisa mengandalkan memori untuk lulus kelas matematika. Si kecil harus belajar menggunakan logika untuk menyelesaikan masalah matematis.
Kelas Geometri di tingkat sekolah menengah atas akan melibatkan argumentasi dan bukti. Ketika memberikan argumentasi untuk teori geometri, tidak ada satu jawaban yang benar untuk suatu persoalan. Murid harus memahami struktur bukti kemudian Anda harus menjabarkan argumentasi matematis yang bisa menjadi bukti.
Bagaimana cara mengasah logika anak?
Jika Anda mulai kebingungan bagaimana melatih logika anak, jangan khawatir! Berikut 4 tips simpel yang membantu untuk membesarkan anak dengan pola pikir logis dan mampu menyelesaikan masalah.
- Memberikan kesempatan untuk bermain
Menguji bagaimana suatu solusi memberikan dampak pada suatu masalah sangat penting untuk mengembangkan pola pikir kritis. Pada saat bermain game yang mengasah otak, anak dapat eksplor sebab dan akibat.
Apa yang terjadi bila sendok jatuh dari kursi?
Apa yang terjadi saat dua kelereng menyentuh satu sama lain?
Bagaimana cara menyeimbangkan balok pada menara ini?
Dengan menyediakan variasi permainan yang bertujuan masalah, Anda memberikan kesempatan untuk anak mencoba dan melihat akibat dari usahanya. Pengalaman langsung seperti ini memberikan fondasi kuat untuk pola pikir kritis dan abstrak.
- Minta anak berpikir dengan pola berbeda
Dengan mengizinkan anak untuk berpikir berbeda, Anda membantu anak membangun pola pikir kreatif dalam menyelesaikan masalah Tanyakan hal seperti “ide apalagi yang harus kita coba?” atau dorong anak untuk berkata “ayo kita pikir semua solusi yang lebih ada”. Tentu saja ada saat dimana orang tua perlu terlibat dalam membuat keputusan, tapi sekali lagi biarkan anak berpikir terlebih dahulu.
Tunggu dan Pelajari
Berikan waktu bagi anak untuk berpikir, mempelajari suatu tugas, atau memberikan respon adalah langkah kritis tapi tidak mudah dilakukan. Cobalah menghitung sampai 60 ketika anak sedang berpikir, sebelum menyela atau bicara. Hal ini memberikan kesempatan bagi anak untuk memikirkan respon dan mungkin menata ulang, dibanding menjawab dengan reaksi saja.
Hitungan 120 atau lebih lama jauh lebih baik dalam memberikan waktu tunggu untuk anak. Amati apa yang anak sedang lakukan sebelum ikut terlibat. Meskipun cukup menantang, hindari mengerjakan tugas anak Anda.
Untuk anak yang lebih muda, cobalah lebih sabar dan biarkan mereka memilih sendiri. Kesempatan bagi anak untuk memilih dapat meningkatkan fungsi pengambilan keputusan. Untuk anak yang lebih tua, tanyakan pertanyaan kritis namun tetpa berikan ruang bagi anak untuk memilih tanpa memaksakan kehendak Anda.