Facebook Pixel

Blog

10 Soft Skills Yang Didapat Saat Belajar Coding Untuk Anak

belajar-coding-untuk-anak
Coding Anak

10 Soft Skills Yang Didapat Saat Belajar Coding Untuk Anak

Anda mungkin berpikir, seusai belajar coding anak, mereka akan mendapatkan anak-anak yang fasih coding, meningkatnya kemampuan matematika dan logika berpikir saja. Namun lewat belajar programming terutama di kursus mengembangkan soft skills yang berguna untuk masa depan anak-anak.

Soft skills adalah sebuah kemampuan untuk berinteraksi dengan orang lain dengan mudah. Beberapa di antaranya adalah sikap, komunikasi, kepemimpinan, kerjasama tim, kemampuan membaca apa yang di benak orang lain. Berbeda dengan kemampuan teknis, soft skills biasanya tidak diajari di sekolah namun berkembang lewat pengalaman dan observasi.

Apakah soft skills yang didapat anak dari mengikuti belajar pemrograman untuk anak?

1. Kreatifitas

Pada saat melihat sebuah aplikasi atau games, Anda perlu mengetahui bahwa banyak elemen di dalamnya. Misalkan pada saat membuat games, pembuat game kudu membayangkan tema, cerita di dalamnya, sistem point untuk level up, animasi, karakter-karakter dan masih banyak lagi. Untuk bisa membuatnya sampai tingkat setinggi tingg, anak-anak butuh berpikir kreatif dari konsep hingga membangun aplkasinya.

2. Problem Solving

Pada saat melakukan coding, anak-anak akan sering menemukan bugs. Mereka pun perlu memutar otak untuk menyelesaikan masalah yang mereka hadapi. Mereka perlu mempelajari coding mereka sendiri kembali dan mencari tahu 1 atau beberapa baris fungsi yang mengganggu aplikasi berjalan dengan baik.

3. Kerjasama Tim

Pada saat belajar coding, pihak kursus biasanya menyediakan kesempatan untuk mengerjakan proyek bersama. Mereka akan belajar manajemen proyek, cara komunikasi antar tim, kompromi, diskusi, negosiasai dan kepemimpinan dengan teman-teman di dalam satu timnya.

4. Kemampuan Presentasi

Kadang-kadang pada saat kelas berakhir, murid-murid akan diminta untuk presentasi proyek. Mereka diminta untuk menjelaskan apa yang mereka rasakan dan dapatkan selama mengikuti kursus. Kegiatan ini akan membangun kemampuan presentasi dan percaya diri di depan teman-teman yang sudah dikenalnya.

Selain membangun rasa percaya diri, mereka juga akan mempersiapkan presentasi dengan baik lewat banyak pencarian informasi. Kegiatan ini bisa membuat menemuka apa yang ingin dia pelajari dan kerjakan di kelas selanjutnya.

5. Mengerti makna belajar

Di kursus coding anak seperti iBiG Academy, murid-murid tidak langsung diberikan jawaban atas pertanyaan yang mereka ajukan. Guru-guru kami akan mendukung mereka melakukan trials dan errors. Uji coba itu akan membuat mereka lebih memahami kesalahan metode atau pola berpikir mereka.

Cara belajar seperti ini juga membuat anak-anak menyadari kalau membuat kesalahan itu normal. Mereka bisa saja tidak selalu mendapat jawaban seketika itu juga. Mereka juga akan menyadari kalau jawaban yang mereka temukan bisa berbeda dengan metode yang guru mereka berikan.

6. Empati

Pada saat anak-anak diminta untuk membuat aplikasi, mereka akan belajar yang namanya user experience atau UX. Di sini mereka akan belajar psikologi manusia, pola dan membuat pengalaman yang mudah dan seru saat aplikasi digunakan. Semua pembelajaran ini akan meningkatkan sisi empati mereka terhadap orang-orang yang akan menggunakan aplikasi mereka.

7. Tidak gampang putus asa

Menggabungkan kreatifitas, penyelesaian masalah dan membangun aplikasi tidaklah mudah. Murid-murid akan menghabiskan waktu, energi dan kemampuan untuk membangunnya. Namun bila mereka berhasil memecahkan semua masalah dan mengembangkan aplikasi yang mereka mau maka mereka akan bangga pada diri sendiri. Semakin besar masalahnya yang mereka temui dan temukan cara pemecahannya, semakin berbahagialah mereka.

8. Memberikan hasil yang nyata

iBiG Academy memberikan pengalaman belajar dengan teori 30% dan praktek 70%. Dengan sistem seperti itu, anak-anak tidak hanya membaca dan mengetahui teori tentang coding. Namun mereka bisa membuat sebuah aplikasi yang bisa mereka bagikan ke teman-teman dan keluarga.

9. Teman-teman yang memiliki cara berpikir yang sama

Tidak semua anak-anak menyukai olahraga, seni dan ketertarikan-ketertarikan seperti kebanyakan anak lainya. Jadi ketika mereka menemukan teman-teman yang sehobi dan sepemikiran, mereka akan bisa berkolaborasi dalam mengembangkan kreatifitas, menyelesaikan masalah dan inovasi bersama.

10. Hobi yang meningkat rasa percaya diri

Sekalipun beberapa sistem sekolah di Indonesia sudah berkembang, namun masih ada sekolah tipe tradisional yang lebih mementingkan sistem hafalan atau belum ada kurikulum programming. Akibatnya anak-anak belum bisa mengembangkan hobinya. Untunglah kursus coding telah tersedia sehingga anak-anak bisa meningkatkan rasa percaya diri lewat pengembangan hobi.

Buat Anda yang tinggal di daerah BSD dan tertarik belajar coding untuk anak plus , Anda bisa mengunjungi situs kami di www.ibigacademy.com

Leave your thought here

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Select the fields to be shown. Others will be hidden. Drag and drop to rearrange the order.
  • Image
  • SKU
  • Rating
  • Price
  • Stock
  • Availability
  • Add to cart
  • Description
  • Content
  • Weight
  • Dimensions
  • Additional information
  • Attributes
  • Custom attributes
  • Custom fields
Click outside to hide the comparison bar
Compare