Facebook Pixel

Blog

10 Pertanyaan Yang Kurang Tepat Ke Desainer Grafis

kemampuan-desain-grafis
Coding Anak

10 Pertanyaan Yang Kurang Tepat Ke Desainer Grafis

Keseharian pekerjaan seorang desainer sangatlah berat. Sehebat-hebatnya kemampuan desain grafis seorang desainer, mereka juga menghadapi tantangan di dunia kerja. Salah satu tantangan yang sering mereka hadapi adalah masalah komunikasi. Baik antar desainer, departemen atau klien.

Banyak orang tidak menyadari kalau mereka tidak tahu cara kerja, ciri khas dan aplikasi yang digunakan para desainer grafis. Sayang sekali dibanding bertanya, kita lebih sering berasumsi dengan beberapa kalimat-kalimat yang bisa membuat desainer grafis naik darah tentang proses desain itu sendiri.

Sama seperti kita tidak suka orang mengomentari pekerjaan kita tanpa tahu proses dibaliknya, maka kita perlu mencari tahu bagaimana desainer bekerja. Selain itu bila ada beberapa pertanyaan dan kalimat ini yang sering terucap, sebaiknya kita hentikan.

 

1. “Kita belum selesai menuliskan content, namun bisakah kamu membuat draft?”

Seorang ahli pemasaran berkata “konten adalah raja”. Sebuah desain haruslah membicarakan konten yang ingin disampaikan kepada publik dan bukan sebaliknya. Sebuah konten yang bagus akan tampak semakin brilian bila digabungkan dengan desain yang tepat.

Selain itu, seorang desainer yang bolak balik menyesuaikan gambar untuk konten akan sangat menghabiskan waktu. Padahal mereka memiliki pekerjaan-pekerjaan lainnya. Jadi bila lain kali kita membutuhkan sentuhan desainer, pastikan konten telah tersedia.

 

2. “Bisakah aku meminta kamu mengerjakan sesuatu yang tidak butuh waktu cepat?”

Kalau kita bukan seorang desain grafis, apakah kita yakin pengerjaannya akan cepat? Apakah kita tahu hal apa yang perlu desain grafis lakukan? Seorang desainer biasanya cukup mau membantu kerjaan tambahan atau mengganti beberapa perubahan. Tetapi sebaiknya kita bertanya ke mereka jangka waktu pengerjaannya dibanding kita berasumsi mudah melakukannya. Mereka biasana bisa estimasi dengan bagus.

 

3. “Bisakah kamu membuatnya ke dalam sebuah format yang bisa kita ubah sendiri?”

Jika kita meminta file tersebut, pastikan kita sendiri memiliki spesialisasi di bidang software desain. Atau kita akan terkena resiko untuk merusak semuanya. Kalau kita ingin kualitas design yang cukup profesional dan bisa diedit sesering mungkin, kita bisa menggunakan Canva yang sudah memiliki berbagai template dan gambar untuk digunakan.

 

4. “Bisakah kamu membuat beberapa versi? AKu tahu aku akan mengetahui apa yang kumau setelah aku melihatnya.”

Bayangkan kita sedang pergi ke tempat jahit. Kita ingin membuat sebuah baju dengan desain yang mewah, bahan yang bagus dan sudah pasti harganya tidak murah. Setelah itu, mungkinkah kita bertanya, “tolong dibuatkan 6 jenis baju yang memenuhi kriteria itu dan aku akan memilih salah satu yang sesuai seleraku.”

Sekalipun desain grafis bersifat digital dan bukan benda fisik, bukan berarti desainer ini tidak menghabiskan waktu dan usaha untuk menghasilkannya. Proses desain ini akan berjalan dengan baik bila kita dan desainer menyediakan waktu untuk mengembangkan ide terlebih dahulu. Desainer yang sudah memahami keinginan kita lengkap dengan targe, budget, jenis tone dan lan-lain akan lebih mudah berkarya.

 

5. “Bisakah kamu photoshop ini?”

Aplikasi desain seperti photoshop dan masih banyak lagi bisa melakukan banyak hal keren. Tetapi dia tidak bisa melakukan segalanya. Seorang desainer kadang menerima permintaan yang tidak bisa secara teknis atau malah merusak estetika. Misalkan model yang memiliki tangan yang kepanjangan atau siku yang tidak normal. Terimalah ide dan kritik desainer agar desain tidak dikomentari orang banyak.

 

6. “Bisakah kamu membuat satu perubahan lagi? Aku berjanji ini adalah yang terakhir.”

Kita dan para desainer tahu kalau janji ini tidak bakal disanggupi. Apalagi kita sudah meminta perubahan yang sama berkali-kali. Dibanding memberikan janji, kita bisa minta maaf kalau sudah mengambil waktunya dan kita butuh bantuannya dalam mengubah gambar.

Selain itu kita bisa mengucapkan perubahan itu lebih spesifik seperti, “bisakah kamu mengubah tulisan, ukuran, gambar dan warna? Dan kamu bisa menagihkan kelebihan waktu untuk melakukan perubahan di invoice.”

Desainer grafis juga memiliki waktu 24 jam sama seperti kita. Jika kita perlu sama-sama menghargaiwaktu mereka. Jadi kita juga sebaiknya memberikan mereka daftar perubahan-perubahan yang ingin kita lakukan agar mereka bisa memperbaikinya sekaligus. Efisiensi sangat dihargai.

 

7. “Bisakah kamu membuat sesuatu yang mirip dengan desainer ini?”

Tidak ada desainer yang senang menjiplak hasil karya orang lain dan kita juga jangan berharap mereka akan melakukannya. Mereka akan terkena isu hak cipta. Kita bisa menunjukkan desain yang kita suka dan meminta mereka untuk desain sesuai style yang terinspirasi dari desain yang ada.

 

8. “Bisakah kamu menggunakan gambar yang aku temukan online?”

Menggunakan gambar yang ditemukan di Google atau mesin pencarian akan menyulitkan kita di lain hari. Salah satu masalah yang sering terjadi adalah pelanggaran hak cipta. Selain itu gambar yang diunduh tersebut sering memiliki resolusi yang rendah. Kalau kita ingin mencari alternatif stok foto tanpa berbayar, banyak sekali situs yang menyediakannya secara gratis.

 

9. “Bisakah kamu menyelesaikannya besok?”

Desain grafis bukan sesuatu yang bisa dikerjakan secara instan atau hanya membutuhkan beberapa klik. Setiap proyek memiliki prosesnya sendiri dengan jangka waktu berbeda-beda. Beberapa desain bisa diselesaikan dalam satu hari namun beberapa butuh waktu yang lebih lama.

Jadi kalau kita memiliki jangka waktu penyelesaian desain, kita sebaiknya infokan ke desainer sebelum memperkejakannya. Kalau kita kurang tahu apakah estimasi waktu kita masuk akal, kita bisa menanyakan ke mereka.

 

10. “Aku mengenal seseorang yang bisa bekerja dengan harga yang lebih murah. Bisakah kamu menurunkan harganya.”

Seorang desainer membuat quotation berdasarkan beberapa komponen seperti lokasi, biaya hidup, gaya, kemampuan, pengalaman dan masih banyak lagi. Setiap desainer memiliki kombinasi kekuatan dan kemampuan yang ditawarkan jadi kita tidak memiliki formula untuk membandingkannya dengan desainer lain.

Selain itu kita juga perlu sadari, alasan kita membayar seorang desainer. Apakah kecepatannya bekerja, kualitas, kepribadian, reputasi? Kita tentu bisa bernegosasi. Namun bila kita mengharapkan kualitas yang serupa dengan portfolio, jangan menghina desainer dengan memberikan tawaran yang rendah sekali.

 

Ternyata banyak juga tantangan komunikasi yang perlu dihadapi seorang desainer grafis di luar kemampuan desain grafis nya. Jadi kita perlu mendukung dan menghargai karya mereka.

Anak tertarik dengan desain grafis dan animasi? Yuk free trial kursus coding anak dulu ke iBiG Academy. Kita menyediakan kelas yang nyaman dan materi pembelajaran yang akan meningkatkan logika berpikir anak, algoritma dan pemecahan masalah. Email kami di hello@ibigacademy.com untuk free trials.

Leave your thought here

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Select the fields to be shown. Others will be hidden. Drag and drop to rearrange the order.
  • Image
  • SKU
  • Rating
  • Price
  • Stock
  • Availability
  • Add to cart
  • Description
  • Content
  • Weight
  • Dimensions
  • Additional information
  • Attributes
  • Custom attributes
  • Custom fields
Click outside to hide the comparison bar
Compare